PEKERJAAN HOT WORK
admin Artikel K3, Berita Training K3
Pekerjaan Hot Work
Apa itu Hot Work?
Hot work adalah aktivitas yang menghasilkan panas seperti pengelasan, pemotongan, penggunaan lampu potong, penyolderan, dan pengerindaan. Contoh pekerjaan hot work meliputi cutting, grinding, dan welding.
Persiapan Sebelum Memulai Hot Work
Sebelum memulai hot work, penting untuk melakukan survey guna mengidentifikasi risiko kebakaran atau ledakan. Berdasarkan hasil survey dan Fire Safety Plan, diperlukan “Ijin Kerja” atau “Hot Work Permit”. Ijin ini memastikan pekerjaan tidak boleh dimulai tanpa izin tertulis dari Fire Safety Coordinator yang bertanggung jawab.
Risiko Pekerjaan Hot Work

Pekerjaan hot work memiliki beberapa risiko, di antaranya:
- Luka bakar pada pekerja
- Kerusakan material, plant, dan properti akibat api
- Ledakan oksigen dan atmosfer yang mudah terbakar
- Penipisan oksigen di ruang sempit
- Cedera akibat benda panas
Sistem Ijin Kerja

Sistem Ijin Kerja atau “Hot Work Permit” adalah prosedur yang memastikan pekerjaan hot work hanya dilakukan oleh orang yang terlatih dan memiliki izin. Tanpa izin ini, pekerjaan tidak boleh dimulai.
Baca juga artikel : Bahaya Debu dan Gas Pengelasan
Langkah-Langkah Keamanan
Untuk mengurangi risiko, langkah-langkah keamanan berikut harus diikuti:
- Buat Hot Work Permit: Pastikan izin kerja sudah ada sebelum memulai pekerjaan.
- Peralatan: Pengelasan, pemotongan, dan alat yang menghasilkan percikan api hanya boleh dioperasikan oleh orang yang terlatih. Tabung gas harus diikat dalam posisi vertikal, dilengkapi dengan regulator dan flashback arrestor, dan selang harus dalam kondisi baik.
- Pembersihan Area: Singkirkan semua sampah dan barang mudah terbakar dari area kerja. Jika tidak bisa dipindahkan, beri proteksi dengan material tidak mudah terbakar seperti metal atau selimut tahan api (fire blanket).
- Perlindungan Lantai: Lindungi lantai dari panas dan percikan api dengan bahan yang tidak mudah terbakar.
- Pencegahan Kebakaran: Pastikan bara atau percikan api tidak dekat dengan kontainer/tabung cairan mudah terbakar atau gas yang dipadatkan. Jangan tinggalkan alat dalam keadaan menyala jika tidak digunakan.
Ventilasi yang Memadai
Jika hot work dilakukan di ruang sempit atau tertutup, pastikan ada sirkulasi udara yang cukup atau ventilasi yang memadai untuk menghindari penurunan kadar oksigen.
Dengan mengikuti panduan ini, risiko terkait pekerjaan hot work dapat diminimalisir, memastikan keselamatan pekerja dan properti. Hot work yang aman tidak hanya melindungi pekerja tetapi juga mencegah kerugian material dan kerusakan lingkungan
Dapatkan informasi tentang K3 lainnya hanya di HSP Academy