Forklift merupakan alat angkat dan angkut yang sangat vital dalam aktivitas logistik, pergudangan, manufaktur, serta proyek konstruksi. Meski terkesan sederhana, pengoperasian forklift yang tidak sesuai prosedur dapat menimbulkan kecelakaan kerja serius, seperti tabrakan, kerusakan material, bahkan korban jiwa.

Untuk mengatur hal tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER.09/MEN/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut, mewajibkan bahwa setiap operator forklift harus memiliki kompetensi dan sertifikasi resmi dari Kemnaker RI. Sertifikasi ini menjadi syarat legal dan standar nasional agar setiap operator dapat menjalankan alat berat dengan aman dan bertanggung jawab.

Namun di lapangan, masih banyak ditemukan masalah seperti:

• Operator tanpa sertifikasi resmi, hanya belajar secara otodidak,

• Minimnya pemahaman tentang prosedur keselamatan dan rambu kerja,

• Banyak perusahaan mengabaikan pelatihan berkala, sehingga risiko kecelakaan tinggi,

• Kerusakan alat dan kerugian material akibat human error yang bisa dicegah.

Melihat urgensi tersebut, pelatihan Operator Forklift Sertifikasi Kemnaker menjadi solusi strategis untuk:

• Membekali peserta dengan kompetensi teknis dan prosedur K3 dalam mengoperasikan forklift,

• Memastikan operator dapat mengendalikan alat dengan aman dan efisien,

• Memenuhi standar hukum dan menurunkan potensi kecelakaan kerja,

• Memberikan sertifikasi resmi yang diakui secara nasional oleh Kemnaker RI.

Pelatihan ini bukan hanya menjawab tuntutan regulasi, tapi juga menjadi investasi jangka panjang dalam menjaga keselamatan kerja, produktivitas, dan citra profesional perusahaan.