Boiler (pesawat uap) merupakan peralatan vital dalam banyak industri, seperti manufaktur, kelistrikan, tekstil, makanan, dan kimia. Pengoperasian boiler yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan ledakan, kebakaran, hingga kecelakaan fatal yang membahayakan pekerja serta merugikan perusahaan secara besar-besaran.

Melihat besarnya risiko tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. PER-01/MEN/1988 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Uap dan Bejana Tekan, mewajibkan bahwa setiap operator boiler harus memiliki kompetensi dan sertifikasi resmi dari Kemnaker RI. Khusus untuk Boiler Kelas I (pesawat uap kapasitas > 10 ton), operator diharuskan mampu mengoperasikan boiler berkapasitas besar dengan tekanan tinggi secara aman, efisien, dan sesuai regulasi teknis.

Namun, di lapangan masih banyak ditemukan tantangan serius:

• Pengoperasian boiler oleh tenaga yang tidak bersertifikat dan minim pengalaman,

• Kesalahan prosedur operasional yang berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja,

• Minimnya pemahaman teknis terkait perawatan, pengawasan tekanan, dan sistem keselamatan boiler,

• Kurangnya edukasi tentang standar K3 dan regulasi Kemnaker di bidang pengoperasian pesawat uap.

Untuk menjawab tantangan tersebut, perlu diselenggarakan Pelatihan Operator Boiler Kelas I Sertifikasi Kemnaker, yang bertujuan untuk:

• Meningkatkan kompetensi teknis operator sesuai dengan standar nasional,

• Memberikan pemahaman mendalam tentang mekanisme kerja, perawatan, dan pengendalian risiko boiler,

• Membekali peserta dengan keterampilan identifikasi gangguan operasional serta penanganan darurat,

• Mewujudkan zero accident di lingkungan kerja yang menggunakan pesawat uap.

Pelatihan ini bukan hanya menjadi syarat legalitas, tetapi juga merupakan investasi jangka panjang dalam menjaga keselamatan kerja, produktivitas, dan keberlangsungan operasional perusahaan.