Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan adalah hal yang penting bagi semua orang, dimana hal tersebut dapat membantu dalam proses bekerja sehari-hari atau bahkan dapat sangat membantu dalam cakupan umum yang lebih luas. Melihat 1 tahun kebelakang Indonesia mengalami cukup banyak kasus kecelakaan kerja dimana total nilai sebesar 265.334 kasus.
Melihat angka tersebut tentu kita harus perihatin kepada para pekerja dan juga kepada diri kita sendiri. Proses sertifikasi bukanlah sekedar mendapatkan sertifikat dan mengesampingkan pengetahuan dan keterampilan, tetapi banyak yang akan didapatkan apabila proses sertifikasi tersebut benar dilaksanakan secara tepat. beberapa manfaat yang akan didapatkan apabila melakukan proses sertifikasi dan pernerapan yang sesuai dan profesional :
1. Jumlah kecelakaan kerja akan berkurang 2. Dapat menekan jumlah kematian apabila terjadi kecelakaan kerja 3. Meningkatkan kecakapan dalam bekerja 4. Meningkatkan kepuasan kerja 5. Meningkatkan produktifitas kerja 6. Menciptakan kerjasama yang baik 7. Membantu pekerja melaksanakan pekerjaannya dengan aman, tanpa menimbulkan risiko bagi kesehatannya
Tentu masih banyak lagi yang didapatkan apabila proses k3 diterapkan kepada linkungan pekerjaan dan lainnnya. Proses kerjasama antara perusahaan dan pekerja juga sangat berpengaruh, dimana perusahaan dapat selalau memantau proses penerapan k3 dilapangan dan juga memfasilitasi pekerja untuk mendapatkan pelatihan dan sertifikasi yang tepat.
Sejalan dengan informasi tersebut, saat ini HSP Academy telah melakukan proses training dan juga bekerja sama dengan lembaga sertifikasi selama lebih dari 10 tahun dan telah meluluskan lebih dari 18.000 ahli pada bidangnya.
Training K3
Pada foto tersebut HSP Academy sedang melakukan proses training kelas operator dan teknisi k3 umum sertifikasi BNSP secara online namun tentu proses ujian tersebut dilakukan secara offline dimana di dampingi oleh pihak BNSP.
Nahh sekarang sudah ada gambaran kenapa sih training dan sertifikasi itu penting? yukk bagi HSPreen yang tertarik dan ingin menjadi Ahli dalam bidang K3 dapat menghubungi kami di sini.
Haloo Sobat HSPren kalau ngomongin forklift semua pasti hampir tau kan apa itu forklift dan bentuknya? ya saat ini kami akan mebahas untuk 2 hal yaitu apa itu forklift dan bahaya dari Forlift. yukk kita pahami bersama.
Keselamatan pada saat menggunakan forklift selalu menjadi perhatian. Tingkat kecelakaan yang terjadi akibat dari kecerobohan operator forklift menjadi kerugian banyak pihak. Ini harus di minimalisir dan di jadikan pengalaman agar tidak terjadi lagi di hari yang akan datang. Keselamatan kerja pada saat menggunakan forklift menjadi harga mahal dan harus terus di pertahankan demi menunjang hidup yang lebih baik, dari sisi operator maupun dari sisi perusahaan pemilik forklift.
Dalam penggunaan forklift hal yang pertama harus di perhatikan yakni operator, seorang operator forklift wajib mempunyai SIO (Surat Ijin Operator). meskipun seorang operator yang sudah mahir sekalipun tetap saja operator tersebut telah melanggar ketentuan yang berlaku. Karena operator yang mempunyai SIO mengerti betul akan dasar – dasar keselamatan kerja Pada Forklift.
Jenis forklift tidak secara jelas dijabarkan didalam peraturan perundang-undangan. Namun dalam Surat Ijin Operator (SIO) Forklift, sebagaimana diatur didalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut, operator forklift terbagi menjadi dua yakni Operator I dan Operator II.
Operator I adalah tingkatan yang paling tinggi dimana seorang personel dapat menggunakan pesawat angkut forklift lebih dari 15 ton sekaligus berperan menjadi supervisor dari operator tingkat I; sedangkan untuk operator II hanya dapat mengoperasikan forklift dengan kapasitas angkut hingga 15 ton. Berdasarkan peraturan tersebut secara sederhana forklift dapat dibagi berdasarkan beban yang dapat diangkut yakni kurang dari 15 ton atau lebih dari 15 ton.
Forklift Type
Klasifikasi Forklift
Teknologi saat ini telah berkontribusi banyak dalam pengembangan pesawat angkut forklift. Klasifikasi forklift berdasarkan tenaga utama untuk menggarakkan forklift terbagi menjadi dua yakni pembakaran internal, yang menggunakan mesin dengan bahan bakar gas cair (LPG), gas alam terkompresi (CNG), bensin, solar, atau bahan bakar lainnya, dan tenaga listrik dengan menggunakan listrik dan baterai. Namun kombinasi antara keduanya juga memungkinkan dengan sistem hybrid.
Pemilihan jenis forklift berdasarkan bahan bakarnya harus dengan cermat memperhatikan jenis industri yang dijalankan. Hal ini dimaksudkan untuk perlindungan terhadap bahaya kecelakaan kerja dimana pada industri tertentu dengan potensi kebakaran tidak memungkinkan menggunakan forklift dengan pembakaran internal. Dalam ketentuan Pasal 82 Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No 8 Tahun 2020 bahwa dilarang menggunakan forklift, lifttruck, reach stackers, dan telehandler dengan tenaga penggerak motor bakar di area kerja yang mempunyai bahan mudah meledak dan/atau dalam ruangan tertutup.
Hal ini dikarenakan forklift dengan motor bakar akan menghasilkan gas buang yang terdiri dari karbon monoksida (CO) dan nitrogen dioksida (NO2) yang tidak aman bagi penggunaan di ruangan tertutup, sedangkan paparan tumpahan minyak dan bahan bakar sangat berbahaya di dalam ruang kerja.
Bahaya Forklift
Beratnya bisa mencapai 4 ton, yang tiga kali lebih berat dari mobil biasa; kecepatan forklift bisa mencapai 18 mph dimana berkendara dengan kecepatan tertentu dan dengan muatan tertentu dapat menimbulkan kecelakaan; Tidak seperti mobil, forklift hanya memiliki rem di depan, membuatnya lebih sulit untuk dihentikan; Forklift lebih berat di belakang untuk mengimbangi beban berat yang dibawa di depan. Distribusi bobot yang tidak merata ini dapat membuat forklift sulit dikendalikan; Forklift diputar oleh roda belakang, menyebabkan bagian belakang berayun ke luar. Hal ini meningkatkan kemungkinan terbalik saat berbelok tajam; Muatan diangkut di depan forklift, yang dapat menghalangi pandangan pengemudi; Forklift sering digunakan untuk menaikkan beban berat ke ketinggian yang diluar batas ketinggian yang dianjurkan. kondisi ini yang membuat potensi kecelakaan semakin besar.
Nahh dari kedua hal tersebut apakah masih ada yang ingin ditanyakan kembali atau tertarik untuk mengikuti trainingnya? jika betuk yukk segera hubungi marketing kami agar mendapatkan jadwal dan detail training.
Training Teknisi Perawatan Mekanik, pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produksi secara efektif dan efisien sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas).
Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine), penggantian komponen atau sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).
Perawatan merupakan sebuah langkah pencegahan yang bertujuan untuk mengurangi atau bahkan menghindari kerusakan dari peralatan dengan memastikan tingkat keandalan dan kesiapan serta meminimalkan biaya perawatan. Menurut Assauri (2008), tujuan perawatan atau pemeliharaan adalah sebagai berikut:
Kemampuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi.
Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak terganggu.
Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang di luar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut.
Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya.
Menghindari kegiatan yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja.
Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari suatu perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau return of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.
Fungsi
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Menurut Ahyari (2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin baik.
Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan bahan baku dapat berjalan normal.
Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi yang digunakan. Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama proses produksi berjalan.
Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan lancar. Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang
Apabila kamu tertarik untuk mengetahui lebih detail terkait dengan materi ini dan juga training silakan hubungi kami disini ya.
Daftar Pustaka
Ahyari, Agus. 2002. Manajemen Produksi – Pengendalian Produksi. Yogyakarta: BPFE.
Assauri, Sofyan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Operator Boiler, mungkin bagi sebagian orang sudah paham tentang apa itu operator boiler, tapi untuk sebagian lainnya, masih belum paham tentang hal ini. kalau begitu yukk kita simak Apa itu Operator Boiler dan Tugasnya.
Operator boiler adalah profesi yang sangat penting dalam industri manufaktur dan pembangkit listrik. Sebagai operator boiler, seseorang bertanggung jawab untuk mengoperasikan sistem boiler yang memanaskan air dan menghasilkan uap yang digunakan untuk menggerakkan mesin.
Seiring dengan perkembangan teknologi, tugas dan tanggung jawab operator boiler semakin berkembang dan menjadi semakin kompleks. Dalam artikel ini, kita akan membahas peran operator boiler dalam industri, hingga persyaratan dan kualifikasi yang diperlukan untuk menjadi operator boiler.Operator boiler adalah seorang profesional yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan memelihara sistem boiler yang digunakan untuk menghasilkan uap untuk memutar turbin dan menggerakkan mesin.
Tugas utama operator boiler adalah memastikan sistem boiler beroperasi dengan aman dan efisien, serta memenuhi standar keamanan dan lingkungan yang ditetapkan oleh pemerintah dan industri. Operator boiler juga bertanggung jawab untuk memantau dan memelihara peralatan, mengatasi masalah yang terjadi, melakukan perawatan preventif, serta membuat laporan rutin tentang kinerja sistem.
Steam Boiler
Dalam menjalankan tugasnya, operator boiler harus memiliki pengetahuan yang luas tentang teknologi boiler dan peralatan terkait, serta memahami standar keamanan, lingkungan, dan regulasi pemerintah yang berlaku.
Pembagian operator boiler dibagi menjadi 2, yaitu :
Operator Kelas I (pesawat uap kapasitas > 10 ton) Operator Kelas 2 (pesawat uap kapasitas < 10 ton)
Berdasarkan klasifikasi Operator tersebut tentu akan menjadi pembeda dalam pengoprasiannya. Tentu ada hal yang membedakan dalam proses pengoprasiannya, seperti jumlah waktu yang digunakan dalam pengoprasian boiler kapasitas besar dan juga mekanisme alat yang digunakan dalam penggunaannya.
Hal-hal dasar yang akan tetap sama dan digunakan oleh operator boiler adalah
Bertanggung jawab terhadap seluruh instalasi boiler
Mereka juga akan ditugaskan untuk mengoperasikan boiler secara efisien dan aman setiap saat dan mempertahankan level air, tekanan steam serta prosedur operasional dengan baik dan benar
Memastikan tugas yang dilakukan oleh fireman seperti pengapian dan tugas kebersihan sudah dilaksanakan dengan baik
Bertanggung jawab penuh terhadap kelancaran penggunaan mesin boiler
Memperbaiki mesin jika ada kerusakan serta melakukan perawatan secara rutin pada mesin boiler
Bertanggung jawab terhadap stok batu bara untuk kelancaran proses produksi
Bertanggung jawab penuh terhadap peralatan kerja inventaris perusahaan yang telah diberikan kepada mereka
Memantau tingkat gas dan laju airnya
Tugas terkait mesin boiler dan kelistrikan lainnya.
Nah kira-kira dari penjelasan di atas sudah dapat memberikan penjelasan untuk kamu?, apabila belum silakan hubungi kami disini ya.
5 Hal yang Harus Dilakukan Kepada Korban Kecelakaan
Korban Kecelakaan
Korban Kecelakaan, berdasadan data dari Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyatakan jumlah kecelakaan lalu lintas di seluruh Indonesia sejak Januari hingga 13 September 2022 mencapai 94.617 kasus. Melihat jumlah tersebut tentu kita sebagai warga negara harus cermat dalam menyikapi kepada para yang mungkin kita temukan di sekitar kita.
Cukup banyak terjadi di sekitar kita kesalahan dalam memberikan penanganan korban. Ada 5 hal yang harus sobat perhatikan lohh
1. Jangan Memberikan Minuman kepada korban.
Alasannya, agar korban merasa lebih tenang. Namun, banyak rumor berembus bahwa memberikan minum kepada korban adalah tidak diperbolehkan. Bahkan, bisa dibilang cukup berbahaya. Pasalnya, bisa mengakibatkan korban justru lebih parah kondisinya karena tersedak oleh air minum yang disuguhkan
Perlu diketahui, efek dari kecelakaan dapat membuat detak jantung seseorang meningkat drastis atau mungkin tidak beraturan. Kondisi ini karena korban syok atau terkejut atas kejadian mendadak yang menimpanya. Maka dari itu, memasukkan apa pun melalui mulut yang merupakan bagian dari saluran pernapasan justru berpotensi membahayakan korban.
2. Tidak Merubah Posisi Korban
Sering kita temui korban dipindahkan ke sisi jalan tanpa ada perhitungan ataupun pengecekan terlebih dahulu dari yang ahli. Patah tulang adalah hal yang sering terjadi kepada korban. Proses pemindahan tersebut dapat dilakukan apabila telah memebuhi kadar darurat seperti, adanya api pada area korban berada.
3. Tidak Mencabut Benda Tajam Pada Tubuh Korban
Mungkin kita akan menemukan adanya benda tajam yang tertancap pada tubuh korban, apabila kita menemukan hal tersebut sebaikanya kita tidak mencabutnya karena bisa jadi akan terjadi pendarahan yang hebat setelah terlepas dan dapat menyebabkan kematian kepada korban.
4. Tidak Memberhentikan Kendaraan.
Untuk point ke 4 sering terjadi dimana kendaraan yang handak menolong ataupun melihat kejadian tidak menempatkan kendaraanya kepada tempat yang aman. Hal ini dapat menyebabkan terhambatnya paramedis dalam membantu karena peningkatan kemacetan dan juga dapat menimbulkan kecelakaan baru lainnya.
5. Memanggil Ambulan.
Alih Alih memanggil atau menggunakan kendaraan umum untuk memindahkan korban, pemilihan memanggil ambulance adalah hal yang paling tepat. Hal tersebut dikarenakan adanya kecakapan paramedis dalam memberikan penanganan kepada korban.
Namun masih banyak hal yang dapat kita lakukan apabila menemukan kecelekaan disekitar kita, apabila kamu tertarik dan ingin mengetahui lebih lanjut dapat menghubungi kami disini.
Sebelum kita mengupas apa itu Domino Effect dan 5 Elemen Penyebabnya mari kita ketahui siapakah penemu teori ini. Herbert William Heinrich adalah salah satu pionir dalam dunia keselamatan kerja. Beliau lahir di tahun 1881 dan pernah menjadi Assistant Superintendent of The Engineering and Inspection Division di sebuah perusahaan asuransi dan juga pernah menjadi Dosen Mata Kuliah Keselamatan Kerja di Universitas New York.
Menutur teori Domino Effect kecelakaan kerja H.W Heinrich, kecelakaan terjadi melalui hubungan mata rantai sebab akibat dan beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja yang saling berhubungan. Terdapat faktor atau penyebab kecelakaan keraja antara lain
Social Environmental Ancestry
Heinrich menjelaskan bahwa kepribadian yang tidak diinginkan seperti keras kepala, rakus, dan ceroboh dapat diwariskan dari leluhur atau berkembang dari lingkungan sosial manusia, dan faktor kepribadian keturunan dan lingkungan ini berkontribusi terhadap keselahan dari manusia.
Fault of Person
Heinrich menjelaskan bahwa ciri karakter yang diwariskan atau yang dibentuk seperti temperamen, ketidakpatuhan dan kecerobohan bermanifestasi terhadap keputusan yang diambil oleh seseoarang.
Unsave Act/Unsafe Condition
Urutan ketiga domino terkait dengan penyebab langsung kecelakaan versi Heinrich. Seperti telah disebutkan sebelumnya, Heinrich menjelaskan faktor penyebab langsung seperti “menjalankan mesin tanpa peringatan dan ketiadaan pelindung mesin”. Heinrich menganalisa bahwa perilaku dan kondisi tidak aman merupakan faktor kunci untuk mencegah kecelakaaan, dalam hal ini, domino yang paling mungkin untuk diangkat sehingga tidak muncul kecelakaan.
Heinrcih menjelaskan 4 alasan mengapa orang melakukan tindak tidak aman yaitu, sikap yang tidak pantas, pengetahuan dan kemampuan yang kurang, fisik yang tidak memadai, lingkungan fisik serta mekanik.
Heinrich kemudian membagi lagi kategori ini menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Misalnya, ada seorang pekerja yang selalu bekerja secara tidak aman karena kurangnya pengawasan dari supervisor. Bekerja tidak aman dikategorikan sebagai penyebab langsung sementara kurangnya pengawasan dari supervisor merupakan penyabab tidak langsung.
Accident
Heinrich menggambarkan kecelakaan sebagai “kejadian seperti jatuhnya orang, tertimpanya orang dari objek jatuh merupakan contoh umum kecelakaan yang dapat menyebabkan luka.
Injury
Luka muncul dari kecelakaan dan beberapa jenis kecelakaan yang telah Heinrich jelaskan dalam “Explanation of Factors” adalah seperti terpotong dan patahnya tulang.
Sebagai seorang ahli K3 tentu kita harus memahami teori ini dan harus mengaplikasikannya pada saat bekerja, tentu kita tidak menginginkan adanya kerugian yang sangat fatal kepada pekerja dan perusahaan. HSP Academy memiliki pengalaman dalam waktu lebih dari 10 tahun untuk training dan conlusting k3 silakan hubungi kami untuk informasi lebih lanjut atau klik disini anda akan terhubung dengan social media kami
Hal yang paling bahagia dari seorang sales adalah ketika apa yang dijualnya laku terjual, karena ia akan mendapatkan bagian dari keuntungan tersebut. Dengan modal Selling Skill yang baik, seorang penjual akan tampil menjadi pemenang yang luar biasa. Ia akan menjadi lebih handal, lebih bergairah dan lebih sukses.
Ini adalah training pencerahan tentang “Bagaimana Cara Menjual” atau “How To Sell”, dimana metode Selling Skill ini telah dikonfirmasikan secara sistematis, sehingga menjadikannya benar-benar “efektif” dan “practicable”, karena sesuai dengan struktur dan alur kejadian yang real dalam satu siklus proses menjual. Oleh karena itu, SELLING SKILL ini merupakan ilmu terapan, maka Anda harus menguasainya.
HSP Academy telah memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam proses training dan consulting telah diberikan kepercayaan oleh PT. Taland Utama Karisma Perkasa dalam melaksakan training Sales and Negotiation, adapun peserta pada training ini sebanyak 5 orang, dengan harapan para peserta training dapat mengenali dengan baik produk yang di miliki juga dapat meningkatkan penjualan perusahaan.
Sales and Negotiation Skill
6 tujuan dalam proses sales and negotiation skill, yaitu :
1. Peserta menyadari kompetensi sebagai sales person yang profesional 2. Peserta memahami step-step dalam menjual 3. Peserta akan mengembangkan potensi dalam profesinya sebagai penjual 4. Peserta akan meningkat kepercayaan dirinya sebagai penjual 5. Peserta akan memiliki ketrampilan dalam presentasi, mengatasi keberatan dan closing techniques 6. Peserta memahami proses dan tehnik dalam negosiasi yang efektif
Terdapat bahasan utama pada trainig ini yaitu “Create Interest” dimana proses ini membutuhkan 3-5 menit dalam prosesnya dimulai dari pengenalan diri, mendeklarasikan tujuan dan keseriusan, memberikan hal fakta tentang produk dan di akhiri oleh response dari seluruh orang yang telah menggunakan produk tersebut.
Training ini dilaksakakan dalam waktu 2 hari dimana pokok pembahasan yang di cakupkan adalah :
Memahami negosiasi, peran dan fungsi negosiator
Mengelola kekuatan, waktu, dan informasi
Mengenal tipologi diri dan client
Mengenal dan memahami model dan gaya negosiasi
The Do & The Don’t dalam negosiasi
Mengelola teknik mengajukan pertanyaan, menyimak, dan memverifikasi klien (client) (ALV)
Mengetahui alasan-alasan terjadinya penolakan dan keberatan pelanggan serta bagaimana cara mengelolanya
Teknik cepat mengatasi orang yang sulit
Mengenal dan menguasai teknik persuasi dalam negosiasi
Mengenal konflik, teknik mengelola konflik, dan mengubahnya menjadi persetujuan
Menjadi negosiator yang berpengaruh dan meyakinkan client
Best dealing& long relationship: Strategi menutup penjualan dengan kesepakatan dan membuka pintu-pintu kesempatan penjualan selanjutnya.
Jika anda tertarik untuk proses pelatihan tersebut atau pelatihan lainnya jangan ragu untuk menghubungi kami atau melalui social media kami di hspacademy.
Tangerang, HSP Academy bekerja sama dengan PT. Elnusa Tbk dalam proses pelatihan dan sertifikasi profesi dengan pembahasan Ahli Higiene Industri Muda (HIMU) pada 19-22 Juni 2023.
Pelatihan dan sertifikasi HIMU dilakukan dan sangatlah penting karena Higiene industri adalah bidang ilmu yang memperlajari, mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan bahaya yang timbul ditempat kerja yang dapat berdampak terhadap kesehatan. Perkembang ilmu pengetahuan dan tekonologi dibidang industrial hygiene sangat pesat, hal ini disebabkan oleh tingginya tuntutan terhadap perlindungan kesehatan terhadap pekerja. Pekerja merupakan asset perusahaan yang paling berharga dan oleh karenanya kesehatan mereka harus dilindungi agar produktifitas perusahaan dapat terus ditingkatkan. Tanpa pengetahuan yang baik tentang industrial hygiene ditempat kerja maka akan sulit untuk melindungi pekerja dari paparan bahaya ditempat kerja.
Pemaparan Teori Training HIMU
Proses training dilakukan selama 4 hari dan di ikuti oleh 10 peserta training, dimana pada hari pertama dan ke dua adalah pemaparan teori Higiene yang di laksanakan di pusat training HSP Academy, memasuki hari ke tiga seluruh peserta melakukan uji praktik dimana seluruh peserta akan menggunakan secara lengsung alat yang digunakan pada saat proses Higiene. Hari ke empat merupakan tahap terkahir yang harus di lalui oleh seluruh peserta dimana tahap ini akan dilakukan proses pengujian berdasarkan bukti kerja peserta di perusahaan dan juga penggunaan alat dan fungsinya.
HSP Academy saat ini telah memiliki peralatan yang sangat lengkap dalam mambantu proses training Higiene dan juga fasilitas dalam proses praktik pun sudah melengkapi kebutuhan tersebut.
Peserta diharapkan akan memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk memahami dan menerapkan konsep industrial hygiene, peraturan atau standar yang berkaitan dengan industrial hygiene perusahaan.
Peserta mampu melakukan analisis bahaya dan risiko kesehatan pada pekerja.
Peserta mampu mengembangkan program pengendalian dan perbaikan industrial hygiene di perusahaan.
Peserta mampu membuat program higiene industri
Peserta mampu membuat program promosi kesehatan kerja.
OUTLINE TRAINING AHLI HIGIENE INDUSTRI MUDA
Peraturan / UU Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Tangerang, HSP Academy, Training Pengoperasian Mesin Genset. Genset merupakan salah satu alat yang sangat penting kepada seluruh perusahaan. Kita ketahui genset merupakan alat bantu dalam menyalurkan daya listrik salama terjadi pemutusan hubungan listik primer.
Training ini dijalankan selama 3 hari dimulai pada tanggal 19-21 Juni 2023, dimana 1 hari pertama adalah proses pemaparan materi dan memasuki hari ke 2 proses praktik dan materi disampaikan dan pada hari ke 3 proses ujian dilakukan oleh pihak penguji dari BNSP atas proses kerja petugas yang melakukan training saat ini pada perusahaannya.
Proses training dilakukan di pusat training HSP Academy di wilayah tangerang, disisi lain HSP Academy memiliki genset tersendiri yang dapat membantu proses training terlaksana, tentu proses training praktik harus menggunakan genset yang dapat dijadikan contoh.
Training Pengoperasian Genset
Blended (campuran) training ini memiliki tujuan agar kepada seluruh petugas yang sedang melakukan training memahami fungsi dari genset itu sendiri, baik dari komponen, cara pengaplikasian alat, pengukuran daya, dan juga perawatan mesin genset.
Peserta memahami dan mampu melaksanan K3 dalam pengoperasian Genset.
Peserta mamahami dan mampu Mengukur Listrik / Elektronik.
Peserta memahami dan mampu Memasang dan Menyambung Sistem Pengawatan.
Peserta mampu Memasang Instalasi Otomatis Listrik Industri.
Peserta mampu Memasang PHB Utama dan PHB Cabang.
Peserta mampu Mengoperasikan Instalasi Otomatis Listrik Industri.
Peseta mampu Mengoperasikan Genset.
Proses pengujian oleh Penguji BNSP
Dalam proses pengujian kompetensi setiap perserta harus menggunakan standar yang telah ditetepkan oeh BNSP dimana penerapan unit kompetensi tersebut adalah sebagai berikut :
Menerapkan Prinsip-prinsip Keselamatan Kerja dan Kesehatan Kerja di Lingkungan Kerja
Mengukur Listrik / Elektronik
Memasang dan Menyambung Sistem Pengawatan
Memasang PHB Utama dan PHB Cabang
Memasang Instalasi Otomatis Listrik Industri
Mengoperasikan Instalasi Otomatis Listrik Industri
Tangerang, HSP Academy. Pembangkit Jawa Bali. ISO 19011:2018 merupakan standar internasional untuk audit sistem manajemen. ISO merupakan organisasi independen Internasional yang mengembangkan berbagai standar, dengan tujuan untuk memastikan kualitas, kemanan, efesiensi produk, layanan serta sistem yang berjalan di sebuah perusahaan.
ISO 19011:2018 dirancang untuk memberikan saran kepada oganisasi dan perusahaan tentang cara mempersiapkan program audit atau mengaudit sistem manajemen dan ini termasuk kepada manajemen lingkungan, dan manajemen resiko serta mutu.
Pengenalan ISO 19011:2018
PT. PJB Services (Pembangkit Jawa Bali) telah mempercayakan kepada HSP Academy dalam proses training Auditor lingkungan ISO 19011:2018 dengan total 7 peserta dengan harapan seluruh peserta mampu memahami dan mengaplikasi proses training tersebut kepada perusahaan dimana mereka bekerja.
Tentu proses training ini dipimpin oleh trainer yang berpengalaman dan juga ahli dalam proses audit 19011:2018 dan juga telah tersertifikasi. Proses training dilakukan secara online melalui aplikasi dengan tujuan mempermudah proses training kepada para peserta yang memiliki keterbatasan jarak dalam prosesnya.
Adapun yang menjadi tolak ukur dalam proses training ini adalah pemaham peserta training atas bebera prinsip atau pendekatan seperti :
1. Bersifat profesional, artinya setiap proses audit dilakukan dengan sungguh-sugguh dengan menggunakan ketepatan penilaian dalam audit 2. kerahasiaan, keamanan informasi hasik audit dijamin 3. pembampaian informasi secara objektif dan segala proses pelaporan data disampaikan dengan akurat dan benar. 4. Indpenden, tidak ada keberpihakan kepada siapaun pada saat proses audit. 5. Pendekatan berdasarkan bukti pekerjaan dan juga sistem yang telah berjalan. 6. Menggunakan pendekatan berdasarkan risiko dengan mempertimbangkan peluang dan risiko yang ada.
Hal yang membuat proses impelementasi ISO 19011:2018 bagi perusahaan.
1. Dapat melakukan penilaian terhadap kesesuaian sistem manajemen dangan standar yang ada 2. Meninjau dan melakukan penilaian seputar efektifitas aplikasi, pemeliharaan dan perbaikan system management. 3. Memastikan tujuan telah tercapai. 4. Menjadi sumber masukan untuk memperbaiki dan meyempurkan sustem yang saat ini berjalan.
Untuk memiliki pengetahuan lebih terkait dengan sistem ISO 19011:2018, anda dapat menghubungi pelatihan bersama kami dengan menghubungi marketing kami pada tiara@hanosen.com.